Tujuan dan Rencana
Perencanaan sering disebut dengan
fungsi dalam managemen yang paling utama karena menentukan dasar untuk semua
hal lainnya yang dilakukan manajer ketika mengelola, memimpin, dan
mengendalikan. Perencanaan melibatkan dua aspek penting yaitu tujuan dan
rencana.
Tujuan adalah hasil yang diinginkan atau target. Tujuan sering
disebut dasar perencanaan karena memadu keputusan manajemen dan membentuk
kriteria terhadap hasil kerja yang diukur. Kita harus mengetahui tujuan atau
target yang ingin kita capai sebelum kita membuat suatu rencana. Rencana adalah dokumen yang menentukan kerangka
bagaimana tujuan itu akan terpenuhi. Biasanya meliputi alokasi sumber daya,
jadwal, dan tindakan lain yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Jenis-jenis Tujuan
Sepertinya suatu organisasi
mempunyai satu tujuan, namun keberhasilan dari organisasi tersebut tidak
ditentukan oleh satu tujuan. Jadi, pada kenyataannya organisasi mempunyai
banyak tujuan. Sebagai contoh : suatu perusahaan mungkin ingin meningkatkan
pangsa pasar nya, kenyamanan karyawannya, serta memperluas jaringan perusahaan.
Dari contoh ini perusahaan tersebut mempunyai berbagai macam tujuan yang ingin
dicapai yang saling mendukung satu sama lain.
Sebagian besar tujuan tujuan
perusahaan dapat digolongkan menjadi tujua strategis (berhubungan dengan semua
bidang kinerja organisasi lainnya) serta tujuan keuangan (berhubungan dengan
kinerja keuangan organisasi).
Selain itu juga tujuan dibagi
menjadi tujuan yang dinyatakan (stated
goal) serta tujuan sebenarnya. Tujuan
yang dinyatakan adalah laporan resmi tentang apa yang dikatakan
organisasi-dan apa yang ingin diyakini oleh para pemangku kepentingan. Meskipun
begitu kedua hal tersebut sering bertentangan. Tujuan sebenarnya merupakan tujuan yang secara aktual dikejar oleh
organisasi.
Penetapan tujuan lebih baik bila
menganut :
S : Spesifik (bersifat jelas dan kusus)
M : Measurable (harus dapat diukur, jika tidak dapat diukur maka
tidak akan dicapai atau sulit dicapai)
A : Acheiveable (harus dapat dicapai)
R :Reasonable (harus ada alasan yang jelas/realistik)
T :Timeable (Ada batasan waktu yang jelas)
Jenis-jenis Rencana
a.
Berdasarkan
Jangkauan
Rencana Strategik adalah rencana yang diterapkan pada organisasi
secara keseluruhan dan menetapkan tujuan keseluruhan organisasi. Rencana Operasional meliputi area
operasioanal tertentu organisasi. Rencana strategis harus lebih umum daripada
rencana operasional.
b.
Berdasarkan kerangka waktu
Rencana jangka
panjang adalah rencana yang mempunyai jangka waktu lebih dari tiga tahun.
Sedangkan
rencana jangka pendek adalah rencana yang berjangka waktu kurang dari satu
tahun. Diantaranya ada rencana jangka menengah (antara satu sampai tiga tahun)
c.
Berdasarkan Spesifisitas
Rencana spesifik
adalah rencana yang jelas dan tidak memberikan ruang bagi interpretasi. Contoh
manajer yang menginginkan peningkatan produksi sebesar 5% pasti sudah mempunyai
anggaran, cara kerja dan lainnya yang mendukung untuk diterapkan.
Rencana arahan
adalah rencana fleksibel yang menentukan panduan umum. Rencana ini memberikan
fokus tetapi tidak membatasi manajer pada tujuan spesifik atau serangkaian
tindakan
d.
Berdasarkan Frekuensi Pengguna
Rencana sekali
pakai biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam situasi yang unik.
Rencana Siaga adalah rencana untuk memandu aktivitas yang dilakukan berulang
kali. Biasanya rencana ini termasuk kebijakan, peraturan, dan prosedur.
Fungsi Tujuan Organisasi
Fungsi tujuan
organisasi :
1. pedoman bagi
kegiatan, melalui penggambaran hasil akhir diwaktu yang akan datang. Memberikan
arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus atau tidak
dilakukan.
2. sumber legitimasi, melalui pembenaran kegiatan-kegiatannya. Akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan berbagai sumber daya dan dukungan dari lingkungan sekitarnya.
2. sumber legitimasi, melalui pembenaran kegiatan-kegiatannya. Akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan berbagai sumber daya dan dukungan dari lingkungan sekitarnya.
3. standar
pelaksanaan, memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan
(prestasi organisasi).
4. sumber
motivasi, karena sering memberikan insentif bagi para anggota.
5. dasar rasional pengorganisasian, karena antara tujuan dan struktur organisasi saling berinteraksi dalam kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan.
5. dasar rasional pengorganisasian, karena antara tujuan dan struktur organisasi saling berinteraksi dalam kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan.
Pendekatan Penetapan Tujuan
1.
Traditional Goal Setting
Dalam pendekatan ini semuanya ditentukan oleh top
manager seperti arahan, perintah, aturan dan lainnya sudah ditentukan dari atas
atau top manajer. Kekurangannya adalah semakin informasi itu sampai kebawah
maka semakin tidak sesuai dengan maksud awal yang diinginkan oleh top manajer.
2.
Management By Objective
Dalam menetapkan tujuan suatu perusahaan ada
keterlibatan karyawan dan juga manajer. Sehingga karyawan dapat menyampaikan
pendapat nya. Selain itu secara periodik juga di review tentang tujuan
perusahaan itu. Untuk memotivasi para pekerja diadakan reward bagi yang dapat
mencapai tujuan tersebut. Juga diberikannya feedback setelah selesai
pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut Kekurangan pendekatan ini
adalah tidak efektif dilingkungan yang dinamik yang membutuhkan “constant
resetting of goal” serta biasanya individualis.
0 komentar:
Posting Komentar