Selasa, 04 Agustus 2015

Dasar Pengawasan

21.17 Posted by Unknown No comments
DASAR-DASAR PENGAWASAN
               
A.      PENGERTIAN PENGAWASAN
Pengawasan adalah proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Hal ini berkenaan dengan membuat kegiatan-kegiatan sesuai dengan yang direncanakan. Fungsi pengawasan manajemen juga berhubungan erat denga fungsi manajemen lainnya, yaitu Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), dan Leading (pengarahan)
B.      TIPE-TIPE PENGAWASAN

Pengawasan ini dirancang untuk mengatisipasi masalah atau penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan suatu koreksi dibuat sebelum kegiatan tersebut diselesaikan. Pengawasan ini hanya effektif jika manajer dapat mendeteksi tentang masalah atau penyimpangan yang dari standar secara dini dan langsung mengambil aksi untuk memperbaikinya
2.       Pengawasan saat kegiatan (Concurrent control)
Pengawasan yang dilakukan saat kegiatan berlangsung. Pengawasan ini berfungsi sebagai double check suatu kegiatan, yaitu kegiatan tersebut dapat dilanjutkan jika sudah memenuhi kriteria atau suatu aspek tertentu
3.       Pengawasan Umpan Balik
Pengawasan yang dilakukan untuk mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang sudah diselesaikan. Penyimpangan atau masalah yang ditemukan dapat dijadikan pelajaran untuk kegiatan serupa yang akan datang

C.      TAHAP-TAHAP DALAM PENGAWASAN

1.       Penetapan Standar

Tahap pertama  dalam pengawasan adalah menentukan standar pelaksanaan. Standar adalah suatu satuan yang dijadikan patokan penilaian bagi hasil-hasil suatu kegiatan.
Ada 3 jenis standar secara umum, yaitu:
-Standar Fisik: meliputi kuantitas seperti jumlah barang atau jasa, jumlah produksi, dsb.
-Standar Moneter: Standar yang berhubungan dengan uang dan biaya
-Standar waktu: Meliputi waktu untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan
Selain itu juga terdapat standar-standar lainnya yang tidak dapat dihitung atau diukur, yaitu standar kualitatif, semisal Kerja sama tim dalam menyelesaikan kegiatan.

2.       Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan

Penetapan standar akan sia-sia jika tidak disertai berbagai cara untuk mengukur pelaksanaan kegiatan secara nyata. Pengukuran pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan dengan membuat pertanyaan untuk kegiatan tersebut. Misal:
-Siapa yang terlibat dalam pelaksanaan?
-Bagaimana progress dari pelaksanaan tersebut?
3. Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Setelah frekuensi serta sistem monitoring ditetapkan, pengukuran pelaksanaan kegiatan dilakukan sebagai proses yang berulang-ulang serta terus menerus.
4.       Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan
Tahap kritis dari pengawasan adalah pembandingan pelaksanaan nyata dengan pelaksanaa yang direncanakan atau satandar yang ditetapkan.  Walaupun tahap ini paling mudah dilakukan tetapi kompleksitas dapat terjadi pada saat mengitrepestasikan adanya penyimpangan
5.       Pengambilan Tindakan Koreksi Bila Diperlukan

Kegiatan ini hanya dilakukan jika terdapat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada kegiatan. Tindakan koreksi dapat berupa:
a.       Mengubah standar mula-mula
b.      Mengubah pengukuran pelaksanaan
c.       Mengubah cara dalam menganalisa dan mengntrepestasikan masalah

PENTINGNYA PENGAWASAN
Pengawasan menjadi salah satu hal penting dalam suatu pelaksanaan kegiatn maupun organisasi disebabkan berbagai faktor, seperti:
a.       Perubahan lingkungan organisasi
b.      Peningkatan kompleksitas Organisasi
c.       Kesalhan-kesalahan yang terjadi
d.      Kebutuhan Manajer untuk mendelegasikan Wewenang
PERANCANGAN PROSES PENGAWASAN
William H. Newman mengemukakan teorinya dalam prosedur penetapan sistem pengawasan  Pendekatannya terdiri atas 5 langkah dasar untuk semua tipe kegiatan:
a.       Merumuskan hasil yang diinginkan
Manajer harus merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan sejelas mungkin. Tujuan yang jelas akan memudahkan kegiatan atau organisasi tersebut menetapkan rencana-rencana strategis maupun operasional untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan yang dinyatakan kurang jelas akan menyulitkan dalam pembuatan rencana strategis maupun operasional. Contoh: “Target Penjualan bulan ini harus meningkat.” Coba bandingkan dengan tujuan yang ini “Target Penjualan harus meningkat 25% dari bulan lalu.” Tujuan yang jelas akan memberikan arah yang jelas dalam pelaksanaan kegiatan
b.      Menetapkan prediksi hasil
Proses ini disebut juga early warning predictors, dengan mengetahui hasil-hasil awal maka bisa memprediksi hasil akhir. Beberapa early warning predictors:
1.       Pengukuran masukan.
Perubahan pada masukan akan membuat manajer melakukan tindakan koreksi pada kegiatan tersebut untuk mencapai hasil yang diinginka

2.       Hasil-hasil pada tahap permulaan.
 Dengan mengetahui hasil pada tahap awal maka manajer dapat memprediksikan hasil akhir dan apakah diperlukan tindakan koreksi
3.       Symptom (gejala).
 Ini adalah faktor yang mempengaruhi hasil akhir, tapi tidak secara langsung. Umumnya disebabkan oleh faktor-faktor eksternal perusahaan
4.       Perubahan dalam kondisi yang diasumsikan
Karena asumsi kita atas suatu keadaan berubah, maka diperlukan tindakan koreksi.

Alat Bantu Pengawasan Manajerial
1.       Management by Exception

MBE, atau prinsip pengecualian memungkinkan memusatkan perhatian pada bidang pengawasan yang kritis dan penting dan di bagian yang tidak dipusatkan ditangani oleh karyawan atau manajer yang lebih rendah.

2.       Management Information System

MIS dapat didefinisikan sebagai system yang menyediakan, memroses, menyimpan, dan menyebarkan informasi yang bertujuan agar manajemen dapat mengambil keputusan yang effektif dan effisien. Contoh: Dalam menentukan target pasar produk, diperlukan data penjualan seluruh produk dan dipilih produk yang paling laku untuk dijadikan sebagai “senjata utama”

Karakteristik Pengawasan yang Effektif

1.       Akurat
Informasi mengenai suatu kegiatan tersebut akurat dan tidak dibuat-buat.
2.       Tepat Waktu
Informasi mengenai kegiatan tersebut disampaikan tepat waktu, agar segera bisa dilakukan evaluasi
3.       Biaya yang effisien
4.       Dapat dipertanggung jawabkan


Oleh: M. Farid

0 komentar:

Posting Komentar