Selasa, 04 Agustus 2015

Perencanaan

20.55 Posted by Unknown No comments
Sebuah organisasi tentunya terbangun dengan memiliki sebuah tujuan. Apa yang hendak mereka capai, bagaimana caranya, dan sebagainya. Oleh karena tujuan tersebut, sebuah organisasi perlulah melaksanakan sebuah perencanaan secara strategik dimana hal tersebut adalah sebuah proses perencanaan jangka panjang yang disusun dan digunakan untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi tersebut. Perencanan strategik bersifat kritis, mengandung konsep untuk ke depan dan luas.

Perencanaan strategik adalah penting. Mengapa? Hal tersebut adalah suatu yang penting dikarenakan perencanaan strategik dapat menjadikan:
- Kerangka dasar dalam semya bentuk perencanaan lainnya yang harus kita ambil.
- Pemahaman terhadap perencanaan lainnya.
- Titik permulaan bagi pemahaman dan penilaian kegiatan manajer dan organisasi.
Perbedaan perencanaan strategik dan operasional :
- Pusat bahasan.
Perencanaan strategik memiliki pusat bahasan yang bersifat jangka panjang sementara untuk operasional mereka bersifat jangka pendek dengan berfokus pada kejadian yang ditemui pada sekarang.
- Sasaran
Sasaran dari sebuah organisasi adalah sebuah biaya dan pendapatan yang akan diterima organisasi tersebut atau efek manfaat yang terimbas pada organisasi yang bersangkutan. Apakah hal tersebut memiliki biaya yang besar daripada pendapatan atau itu merugikan atau tidak. Perencanaan strategik akan berpikiran mengenai profit dan loss yang didapatkan untuk masa panjang sementara operasional berkecimpung pada saat sekarang.
- Hasil yang diperoleh
Output yang dihasilkan dari organisasi akan dikalkulasi atau dipertibangkan pula. Perencanaan operasional akan berpusat pada efisiensi dan stabilitas. Perencanaan strategis akan berpusat pada sebuah pengembangan potensi mendatang yang tentunya akan menguntungkan organisasi tersebut.
- Risiko
Risiko yang dihadapi oleh perencanaan strategis akan lebih tinggi daripada perencanaan operasional. Hal tersebut menimbang dari sisi pengambilan keputusan atas suatu masalah yang dihadapi. Biasanya perencanaan operasional akan bertumpu pada penyelesaian masalah di masa lalu yang pernah terjadi. Namun, berbeda dengan perencanaan strategis yang melakukan pemecahan masalah dengan antisipasi yaitu menemukan pendekatan yang baru dimana tingkat keberhasilan dari metoda tersebut masih dipertanyakan.

JADI, INTINYA ADALAH
- Perencanaan strategis bersifat masa depan dan luas cakupannya.
- Perencanaan operasional bersifat sekarang dan kurang luas cakupannya.

Kelemahan dan Kebaikan dari Perencanaan Strategis
(+) Memberikan pedoman yang konsisten. Sehingga akan menimbulkan kejelasan terhadap pengambilan metoda, langkah, dan sebagainya untuk keberlangsungan organisasi. Jadi, organisasi tersebut memiliki sasarah dan pengarahan yang jelas.
(+) Membantu mengantisipasi masalah sebelum timbul dan menanganinya sebelum menjadi lebh berat. Karena perencanaan strategis memiliki cakupan untuk masa ke depan, maka perencanaan strategis mau tidak mau harus memikirkan dampak dan cara menanggulangi dari setiap kegiatan yang hendak dikerjakan. Dengan kata lain juga, perencanaan ini dapat meminimalisir dampak kesalahan yang akan terjadi karena dipikirkan dengan cermat dan hati-hati.
(+) Membantu manajer membuat keputusan. Karena bersifat luas, maka manajer haruslah mengumpulkan semua informasi dan mengolahnya agar dapat dijadikan sebagai keputusan yang baik.
(-) Membutuhkan biaya, waktu dan orang yang banyak. Karena masih bersifat belum pasti, maka diperlukan pemikiran yang cermat dan kritis agar suatu organisasi dapat tetap eksis. Mulai dari biaya riset, pengelolaan informasi, dan sebagainya.
(-) Membatasi organisasi dari kegiatan yang berisiko tinggi.

Dalam mewujudkan perencanaan efektif, juga terdapat hambatan-hambatan yaitu:
- Internal. Bersumber dari ketidaksediaan dan ketidakmampuan perencana untuk melakukan kegiatan perencanaan.
- Eksternal. Bersumber dari sisi di luar perencana.
Hambatan perencanaan efektif dapat pula berakar dari ketidakmampuan seorang manajer dalam menentukan tujuan dari organisasi, hal tersebut dapat dikarenakan:
- Kurang pengetahuan terhadap organisasi.
- Kurang pengetahuan tentang lingkungan.
- Ketidakmampuan melakukan peramalan efektif.
- Kesulitan perencanaan operasi yang tidak berulang.
- Biaya.
- Takut gagal.
- Kurang percaya diri.
- Ketidaksediaan untuk menyingkirkan tujuan-tujuan alternatif.
- Penolakan terhadap perubahan.
Hambatan tersebut dapat di atasi dengancara:
- Melibatkan karyawan dalam proses perencanaan
- Meminimumkan hambatan yang tidak perlu.
- Mencari berbagai bantuan secara individual apabila ada hambatan yang terdapat pada diri perencana.
- Penciptaan sistem organisasi yang memudahkan penetapan tujuan dan perencanaan.


SAKINAINI PUSPITA PRATIWI
D3 PERPAJAKAN / 1H/ 34
143020008706

0 komentar:

Posting Komentar