Sejarah
Latar belakang sejarah
Pada zaman mesir kuno, pembanguna Piramida
menggunakan sistem manajemen yang mana setiap pekerja akan dibagi-bagi kedalam
berbagai kelompok kerja sesuai dengan kemampuan (skill)
Di Venesia, sistem menajemen diterapkan
pada pelayaran kapal. Antara kanal barat dan kanal timur dibangun pos-pos untuk
memberikan muatan kepada kapal dan disetiap pos akan memberikan muatan yang
berbeda-beda kepada kapal.
Pada zaman modern, Adam Smith sebagai Bapak
ekonomi memberikan pendapat yaitu The Wealth of Nation. Dalam teorinya
disebutkan tentang Divison Of Labor (pembagian kerja) yaitu membagi karyawan
kedalam bidang-bidangnya sesuai dengan skill masing-masing karyawan. Tujuannya
agar pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan efisien yang
mengakibatkan produktivitas naik.
Industrial Revolution
Revolusi industri mengkibatkan pergantian
manusia sebagi pekerja menjadi mesin.
Teori-teori
manajemen klasik
Scientific management (manajemen ilmiah)
Teori ini membahas tentang studi-studi
untuk memanajemen pekerjaan dengan konsep ilmiah
Dalam teori Fredrick Winslow Taylor( Bapak Scientific management), diteliti
dalam sebuah pabrik baja ditargetkan untuk menyelesaikan produk sebanyak 30 ton
namun yang tercapai hanya 12 ton. Disinilah Fredrick memberikan usulannya,
yaitu:
a. Pekerja harus diletakkan diposisi yang
benar dan dengan diberikan peralatan yang lengkap
b. Standarisasi dalam suatu pekerjaan,
maksudnya disetiap pabrik harus memberiakn target dalam penyelesaian setiap
produk
c. Insentif ekonomi, misalnya gaji karyawan
ditingkatan
Dari usulannya tersebut, pimpinan menyetujui dan
melaksanakannya. Ini mengakibatkan target pabrik baja tersebut terpenuhi dan
pada tahun 1911 Fredrick mengeluarkan buku bejudul “Principle of Scientific
Management”. Dalam bukunya ini dijelaskan 4 elemen dalam manajemen ilmiah,
yaitu:
a. Mengembangkan setiap elemen para pekerja dengan ganti
metode lam secara untung-untungan (mengikuti perkembangan zaman)
b. Dikemukakan 4 M yaitu:
memilih
melatih Para Pekerja
mengajarkan
mengembangkan
c. Bekerjasama dengan para pekerja untuk memastikan
pekerjaan yang dilakukan tercapai
d. Membangun pekerjaan dan tanggung jawab secara merata
antara pekerja dan manajemen
Pengikut / Ahli yang sepaham dengan Fredrick yaitu
Frank dan Lilian Gilberth. Mereka adalah
pasangan suami istri yang bekerja sebagai ahli teknisi (Frank) dan ahli
psikologi (Lilian). Masukan mereka dibidang ini yaitu:
a. Meningkatkan produktifitas dengan mengurangi gerakan
b. Menciptakan alat mikrokronometer, yaitu alat yang dapat
menghitung banyak gerakan dalam suatu waktu dan bisa menghitung berapa gerakan
yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
Pada zaman modern seperti sekarang mendapatkan kesimpulan
dari teori diatas berupa:
1. Menggunakan studi waktu dan gerkan untuk meningkatkan
produktivitas
2. Menghadirkan para pekerja yang berkualitas
3. Adanya insentif untuk pekerja
General Administrative Theoris
Teori ini menjelaskan bagaimana caranya suatu manajemen
berlangsung. Dua ahli dalam teori ini yaitu:
Henry Faisol, membagi kedalam 14 macam
sistem dalam manajemen, yaitu:
Pembagian kerja
Wewenang
Disiplin
Kesatuan perintah
Kesatuan arah
Mengutamakan kepentingan bersama diatas
kepentingan pribadi
Pemberiah upah
Sentralisasi (dalam membuat keputusan)
Jenjang jabatan
Tata tertib / keteraturan
Kesamaan
Kestabilan staf
Inisiatif
Semangat korps
Sedangkan Max weber menjelaskan bahwa dalam
birokrasi ideal harus menekankan pada rasionalitas, prediktibilitas,
impersonalitas, kompetensi teknik dan autoritarianisme. Max membagi sistemnya
menjadi 6 macam, yaitu:
Pembagian kerja
Hirarki wewenang
Aturan dan regulasi
Impersonalitas
Orientasi karir
Quantitive Approach ( pendekatan kuantitatif)
Yaitu dalam teori ini dijelaskan bahwa dalam manajemen
diperlukan perhitungan agar mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.
Contohnya dalam peperangan, untuk memenangkan peperangan diperlukan strategi
matematis sehingga hal-hal yang perlu dilakukan prajurit dapat dimanajemen.
Organitation Behavior
Teori ini menjelaskan tentang manusia dalam
dunia kerja. Terdiri dari:
Pendukung awal (ahli)
Robert
Owen, yang meneliti tentang “kondisi kerja yang buruk”. Menurutnya kondisi
ini harus diperbaiki namun uang bukanlah hal yang benar untuk memperbaiki
karyawan
Hugo
Munsterburg, seorang Bapak Psikologi Industri yang melakukan penelitian
ilmiah. Menurutnya karyawan berhak mendapat: à Tes Psikologi
Mendapatkan pelatihan
Mendapat motivasi dari manager
Dipengaruhi lingkungan
Marry
Parker Folet, menerangkan tentang pekerja adalah individu + kelompok yang
terdiri dari elemen manusi yang penting dan harus memiliki etika dalam
berkelompok
Chester
Barnard, memberikan teori
Organisasi harus terbuka dan merupakan
sistem sosial yang harus saling bekerjasama
Manajer bertugas mengomunikasikan dan
menyemangati karyawan
Kesimpulan: organisasi adalah manusia yang merupakan elemen
penting “aset” yang harus dikelola dengan tepat agar efektif
Kajian Hawthorne, membahas tentang motivasi.
Meneliti dalam sebuah pabrik, Hawthorne membagi 2 kelompok karyawan dengan
menjadi kelompok penerangan dan kontrol. Dimana kelompok penerangan dalam
bekerjanya diuji dengan membuat prabik menjadi terang dan redup. Kedua kelompok
ini sam-sama diawasi oleh manajer. Produktivitas dua kelompok ini semakin
meningkat. Elton Mayo dkk meneliti lagi tentang hal ini. Ternyata produktivitas
yang meningkat di prabik ini diakibatkan oleh perhatian manajer. Terbukti bahwa
motivasi dapat merangsang para pekerja untuk bekerja lebih giat dan
mengakibatkan meningkatnya produktivitas.
Systema Approach, menjelaskan bahwa
organisasi sebagai suatu sistem yang bagian-bagiannya saling bergantung dan
saing mempengaruhi dan membentuk satu kesatuan. Dijelaskan bahwa organisasi:
Every parts matter, maksudnya semua bagian
memiliki konstribusi
Every parts are interrelated, maksudnya
saling berkaitan
Every parts are interdependent, maksudnya
saling bergantung
Pembagian sistem:
Tertutup, tidak berinteraksi dengan pihak
luar
Terbuka , berinteraksi dengan pihak luar
Pada sistem terbuka:
Input à Process à Output, akan memberikan feedback (positif dan negatif) dari output kembali ke input
Input à Process à Output, akan memberikan feedback (positif dan negatif) dari output kembali ke input
Teori kontingensi
Teori ini digunakan untuk menentukan sistem
manajemen apa yang cocok digunakan dalam suatu pekerjaan. Setiap sistem
digunakan sesuai kondisi dalam suatu keadaan. Dalam teori ini dijelaskan:
Pencegahan, dalam masalah ini akan
ditentukan manajemen mana yang cocok untuk mencegah hal buruk yang terjadi
dalam suatu pekerjaan
Pengobatan, yaitu sistem yang dijalankan
untuk memanajemen hal-hal buruk yang telah terjadi dalam suatu perusahaan
Oleh:
Ana Fitriah
0 komentar:
Posting Komentar